Penting Bagi Perusahaan, Ini Cara Menjadi Karyawan yang Kreatif
Kreativitas adalah kunci dari pertumbuhan bisnis sebuah perusahaan.
—
Kreativitas memang tak bisa dipandang sebelah mata. Kemampuan berpikir kreatif ini kerap memunculkan terobosan atau inovasi yang out of the box. Tak heran apabila perusahaan berusaha untuk mencari orang-orang yang memiliki daya kreativitas tinggi untuk organisasinya.
Menurut Encyclopedia Britannica, kreativitas adalah kemampuan untuk membuat atau dengan cara lain mewujudkan sesuatu yang baru, baik solusi baru untuk suatu masalah, metode atau perangkat baru, atau objek atau bentuk artistik baru.
Kreativitas merupakan kunci dari pertumbuhan bisnis. Dunia kerja yang kompetitif ini membutuhkan adanya inovasi dan kemampuan untuk menggaet klien atau berbagai pihak terkait ide baru yang ditawarkan. Di samping itu, kreativitas bagi karyawan merupakan jantung karier untuk perjalanan pertumbuhan dan pengembangan pribadi, bukan hanya siklus pencapaian lima dan 10 tahun yang dapat diprediksi.
Kreativitas bisa terasah melalui pelatihan
Memiliki karyawan yang kreatif tentu menjadi aset berharga. Kendati demikian, studi baru menunjukkan bahwa kreativitas memang merupakan keterampilan yang dapatdi kembangkan dari waktu ke waktu.
Penelitian berjudul ‘A new method for training creativity: narrative as an alternative to divergent thinking’ yang dipublikasikan pada the Annals of the New York Academy of Science menyebutkan bahwa organisasi bisa mengasah orang menjadi kreatif melalui metode pelatihan yang dirancang terbaru. Pelatihan tersebut mengisyaratkan bahwa hampir semua orang dapat memanfaatkan kreativitas mereka, jika diberi metode yang tepat untuk membukanya.
Metode pelatihan baru ini mengasah kognisi naratif dalam istilah yang paling sederhana. Pasalnya, kemampuan alami otak untuk berpikir dalam kaitannya dengan tindakan, sebab, dan hasil, seperti saat seseorang sedang mengarang cerita.
Pelatihan dengan kognisi naratif menjadi terobosan baru dibandingkan pelatihan dengan metode pemikiran divergen (divergent thinking atau pendekatan komputasional dan logis untuk mendorong kreativitas).
Para peneliti menekankan kognisi naratif berdasarkan pengamatan berbasis bukti bahwa anak-anak kecil, yang secara teratur terlibat dalam permainan berbasis cerita, menjadi lebih kreatif secara imajinatif daripada orang dewasa. Sementara pelatihan divergen tidak benar-benar mengasah kreativitas sesuai dengan cara anak-anak, namun para peneliti mengakui bahwa berpikir divergen telah terbukti meningkatkan memori kerja, berpikir kritis, dan keterampilan otak lainnya, itu tidak mengarah pada inovasi dan pertumbuhan yang kita harapkan, mengingat seberapa luas telah diterapkan dalam pendekatan pelatihan kreativitas saat ini.
Di situlah teori naratif masuk, dan kedua teknik dapat digunakan bersama. Pendekatan kognisi naratif terdiri dari tiga bagian: pembangunan dunia, pergeseran perspektif, dan tindakan.
Untuk menerapkan pelatihan kognisi naratif di dunia bisnis, Anda bisa mengajak karyawan untuk membayangkan bagaimana bisnis akan berubah jika setiap pelanggan mengalami perkembangan seiring pembangunan dunia. Selanjutnya, karyawan diminta untuk membayangkan suatu hari seseorang mengalami perubahan dalam bisnis (pergeseran perspektif). Kemudian peserta pelatihan diminta untuk menggabungkan dua ide bersama. Kompilasi tersebut akan menghasilkan perpaduan tindakan (menghasilkan tindakan).
Mengambil kreativitas sebagai kemampuan untuk menghasilkan ide-ide baru yang berguna bukan hanya dari orang yang kreatif. Kreativitas bisa dikembangkan pada siapa saja. Prinsipnya setiap orang berkedudukan sama, yakni memiliki potensi bagi perusahaan.
Perusahaan bisa mengasah kreativitas dengan karakter karyawan yang beragam. Dalam penelitian disebutkan bahwa lebih baik mempekerjakan sekelompok orang yang beragam dan melatih mereka untuk menjadi kreatif. Pilihan tersebut akan memunculkan keberagaman terobosan dan inovasi yang berguna bagi perkembangan perusahaan.
Kreativitas bukan tentang menebak masa depan dengan benar, tetapi membuat diri Anda terbuka untuk membayangkan kemungkinan yang sangat berbeda. Ketika Anda melakukannya, Anda dapat merespons lebih cepat dan gesit terhadap perubahan yang terjadi.
Cara mengembangkan kreativitas
Psikolog dan peneliti kreativitas dan inovasi, Dr. Robert Epstein telah mengidentifikasi empat kompetensi inti yang dapat membantu individu berpikir lebih kreatif dan menghasilkan ide-ide baru. Penelitiannya diterbitkan dalam Jurnal Penelitian Kreativitas, menunjukkan bahwa memperkuat keempat bidang ini dapat sangat meningkatkan kreativitas.
Penelitian pertama mengajak karyawan dari Orange County, California berpartisipasi dalam seminar pelatihan kreativitas. Pelatihan tersebut dikembangkan untuk meningkatkan kemahiran dalam empat bidang. Hasilnya, ketika karyawan yang sama dievaluasi delapan bulan kemudian, mereka telah meningkatkan ide baru sebesar 55 persen.
Adapun empat cara yang digunakan untuk mengembangkan kreativitas antara lain:
1. Tangkap ide-ide baru
Temukan cara efektif untuk memunculkan ide-ide baru tanpa menilai atau mengeditnya. Catat atau simpan ide-ide orisinal yang muncul dalam sebuah rekaman atau catatan.
2. Carilah tantangan
Jangan menghindar dari masalah atau proyek yang menantang. Bahkan jika tidak ada solusi atau jawaban nyata untuk masalah tersebut, paksa diri Anda untuk memikirkan kemungkinan-kemungkinan yang akan menghasilkan ide-ide baru. Mencari tantangan sama halnya menerima kemungkinan adanya kegagalan sebagai bagian dari mengasah berpikir kreatif.
3. Perluas pengetahuan dan keterampilan
Epstein menunjukkan bahwa memperoleh pengetahuan dan keterampilan di luar bidang keahlian saat ini akan membuat pengetahuan yang lebih beragam. Pengetahuan tersebut kemudian memungkinkan saling terhubung. Koneksi tersebut merupakan dasar dari pemikiran kreatif. Anda bisa mengikuti tambahan kursus, pelatihan, baca buku, dan lain-lain.
4. Kelola lingkungan
Lingkungan Anda juga dapat berdampak besar pada cara Anda berpikir. Menjadikan Anda berada di lingkungan supportif dengan banyak rangsangan fisik dan sosial bisa mengasah cara berpikir dan ide-ide baru.
Sebuah studi lanjutan oleh Epstein menegaskan bahwa keempat kompetensi yang dapat dilatih ini dapat meningkatkan ekspresi kreatif, tetapi juga menunjukkan bahwa salah satu yang paling efektif adalah menangkap ide-ide baru. Jadi, jika Anda ingin memulai dengan sesuatu yang sederhana, siapkan buku catatan berukuran saku dan biasakan untuk mendokumentasikan ide-ide Anda, meskipun awalnya tidak terlalu inovatif.
Menciptakan lingkungan kerja yang kreatif
Tidak ada perusahaan yang benar-benar kreatif tanpa membangun lingkungan yang mendukung kreativitas. Lingkungan kreatif bergantung pada industri tempat Anda bekerja. Dukungan dari perusahaan berperan penting untuk menciptakan karyawan yang kreatif. Misalnya perusahaan Lego di Denmark, membuat kantor mereka bak tempat bermain anak-anak untuk mengasah kreativitas dan inovasi baru bagi karyawannya.
Bahkan jika karyawan Anda bekerja dari jarak jauh, penting untuk menciptakan lingkungan kerja dan belajar di mana semua orang merasa didukung dan didorong untuk bermain-main dengan ide-ide baru, bebas dari penilaian. Menjadi kreatif berarti membuat diri Anda rentan. Sudah menjadi sifat manusia untuk ragu membuka diri kecuali kita merasa bisa mempercayai orang-orang di sekitar kita. Itulah mengapa sangat penting bahwa tempat kerja Anda, baik fisik maupun digital, menjadi pelabuhan yang aman.
Budaya kreatif tidak dibangun dalam semalam. Langkah pertama adalah mengenali kebutuhan untuk memunculkan ide out of the box di sekitar Anda. Jika ingin merencanakan bisnis dengan mumpuni, tak perlu khawatir. Kini RuangKerja telah memiliki pelatihan yang mendukung suksesnya pengembangan kreativitas karyawan di perusahaan Anda. Karena RuangKerja dilengkapi dengan fitur-fitur berikut:
- Rewards point, peserta dapat memperoleh poin yang dapat ditukarkan dengan hadiah sesuai keinginan perusahaan.
- Leaderboards, memicu peserta untuk menyelesaikan pelatihan dengan skor tinggi.
- Collaboration, setiap peserta dapat berkolaborasi dengan peserta lainnya melalui forum diskusi.
Berbagai perusahaan telah bergabung dengan RuangKerja, kini giliran Anda! Tunggu apalagi?
Referensi:
Nield, David. 2022. New Training Approach Claims Anyone Can Become More Creative [online]. Link: https://www.sciencealert.com/new-training-method-aims-to-show-that-just-about-anyone-can-be-creative (Accessed: 17 May 2022)
Stenger, Marianne. 2018. Can We Learn to Be More Creative? [online]. Link:https://www.opencolleges.edu.au/informed/features/can-learn-creative/ (Accessed: 17 May 2022)
McMahon, Shaun. 2022. The Power of Creativity in Learning [online]. Link:https://trainingindustry.com/magazine/winter-2022/the-power-of-creativity-in-learning/ (Accessed: 17 May 2022)
Lamarre, Daniel. 2022. How to Encourage Creativity in the Workplace [online]. Link:https://trainingindustry.com/articles/strategy-alignment-and-planning/how-to-encourage-creativity-in-the-workplace/ (Accessed: 17 May 2022)
Johnston, Paul and Beatty, Jennifer. 2020. Why Encouraging Creativity Is Critical to Organizational Success [online]. Link: https://trainingindustry.com/articles/strategy-alignment-and-planning/why-encouraging-creativity-is-critical-to-organizational-success/ 17 May 2022)