Cara Mengasah Kemampuan Berpikir Kritis dan Manfaatnya Bagi Perusahaan
Melatih kemampuan berpikir kritis sama halnya mengasah banyak keterampilan bagi karyawan maupun perusahaan.
—
Tak sedikit pemimpin perusahaan yang memiliki kesulitan dalam pengambilan keputusan. Mereka kurang mempunyai pemahaman terkait menentukan masalah mana yang mendesak. Hal tersebut berkaitan dengan dampak perkembangan perusahaan dan memungkinkan merugikan organisasinya. Oleh sebab itu, seorang pemimpin perlu memiliki kemampuan berpikir kritis (critical thinking).
Apa itu Berpikir Kritis (Critical Thinking)?
Dikutip dari The Foundation for Critical Thinking, berpikir kritis adalah proses disiplin intelektual untuk secara aktif dan terampil mengonseptualisasikan, menerapkan, menganalisis, mensintesis, dan/atau mengevaluasi informasi yang dikumpulkan dari, atau dihasilkan oleh, pengamatan, pengalaman, refleksi, penalaran, atau komunikasi, sebagai panduan untuk keyakinan dan tindakan.
Pada dasarnya, berpikir kritis menekankan pada seseorang yang memproses informasi secara sengaja dan sistematis sehingga Anda dapat membuat keputusan yang lebih baik. Berpikir kritis mengharuskan Anda untuk menerapkan beragam alat intelektual untuk beragam informasi yang diperoleh.
Menurut filsuf Amerika Robert Ennis, berpikir kritis adalah penalaran mengenai keyakinan dan tindakan yang masuk akal dan berfokus pada memutuskan apa yang dipercayai atau yang dilakukan.
Dikutip dari The Foundation for Critical Thinking, berpikir kritis adalah proses disiplin intelektual untuk secara aktif dan terampil mengonseptualisasikan, menerapkan, menganalisis, mensintesis, dan/atau mengevaluasi informasi yang dikumpulkan dari, atau dihasilkan oleh, pengamatan, pengalaman, refleksi, penalaran, atau komunikasi, sebagai panduan untuk keyakinan dan tindakan.
Secara umum berpikir kritis merupakan kemampuan seseorang berpikir secara sistematis dan rasional sehingga mampu melakukan penilaian secara objektif. Tujuan dari berpikir kritis, yakni adanya pengembangan dan perbaikan diri.
8 Softskill yang terasah ketika mempelajari dan mengasah critical thinking
Seperti kebanyakan softskill, berpikir kritis bukanlah sesuatu yang bisa Anda ambil di kelas untuk dipelajari. Sebaliknya, keterampilan ini terdiri dari berbagai keterampilan interpersonal dan analitis. Mengembangkan pemikiran kritis lebih tentang belajar merangkul keterbukaan pikiran dan membawa pemikiran analitis ke proses pemecahan masalah.
1. Berpikir analitis
Berpikir analitis sama halnya dengan mengevaluasi data dan informasi yang diperoleh. Pemikiran analitis memungkinkan Anda untuk menemukan solusi dari masalah.
2. Berpikiran terbuka
Keterampilan berpikir kritis membantu Anda dalam memproses informasi hingga menemukan kesimpulan terbaik. Bagian dari proses berpikir kritis adalah tidak melibatkan pikiran bias pribadi sehingga objektif.
3. Pemecahan masalah
Berpikir kritis menekankan pada kesimpulan terbaik berdasarkan semua informasi yang tersedia. Proses tersebut merujuk pada kesimpulan untuk mencari solusi dari sebuah masalah.
4. Pengaturan diri
Pengaturan diri mengacu pada kemampuan untuk mengatur pikiran dan mengesampingkan bias pribadi agar sampai pada kesimpulan terbaik. Untuk menjadi pemikir kritis yang efektif, Anda perlu mempertanyakan informasi yang Anda miliki dan keputusan yang Anda pilih.
5. Observasi
Keterampilan observasi membantu pemikir kritis mencari hal-hal di luar nilai nominal. Untuk menjadi pemikir kritis, Anda perlu merangkul banyak sudut pandang untuk mengidentifikasi potensi masalah.
6. Interpretasi
Kemampuan interpretasi ini turut membantu Anda untuk menghubungkan data dan informasi satu dengan lainnya. Proses ini membutuhkan kepekaan terhadap situasi yang terjadi.
7. Evaluasi
Ketika mencoba menjawab pertanyaan sulit, tentu proses berpikir Anda akan terasah. Dalam proses tersebut dibutuhkan adanya keterampilan untuk menyimpulkan evaluasi berdasarkan data dan informasi terkumpul.
8. Komunikasi
Setelah membuat keputusan, hasil tersebut pastinya akan dibagikan ke banyak pihak. Proses penyampaian keputusan tersebut membutuhkan keterampilan komunikasi agar pesan dan solusi yang ingin disampaikan dapat sampai.
Baca Juga: Apa Itu Design Thinking? Ini Penerapan dan Manfaatnya Bagi Perusahaan
Cara Sederhana Melatih Kemampuan Berpikir Kritis
Melatih kemampuan berpikir kritis memang tidak diajarkan secara langsung, padahal memiliki banyak manfaat untuk keseharian. Langkah sederhana mengasah kemampuan berpikir kritis yang efektif, yakni:
- Mempertanyakan asumsi
- Menalar sesuatu melalui logika
- Mendiversifikasi pemikiran atau perspektif.
Mengembangkan tiga kebiasaan pikiran utama ini dapat membantu Anda menjadi lebih baik dalam melatih berpikir kritis. Adapun proses berpikir kritis dalam keseharian meliputi:
- Identifikasi masalah
- Lakukan riset
- Tentukan relevansi data
- Ajukan beberapa pertanyaan yang memicu diskusi dan memunculkan pemecahan masalah
- Identifikasi pemecahan masalah
- Presentasikan solusi terpilih
- Analisis kesimpulan dan solusi yang diambil
Selain berpikir kritis, terdapat berbagai macam kemampuan lain yang akan bermanfaat bagi perusahaan Anda. Anda dapat mengetahuinya dengan mengikuti pelatihan berbasis LMS ruangkerja berikut ini. Klik gambarnya untuk informasi lebih lanjut.
Manfaat Melatih Kemampuan Berpikir Kritis Bagi Perusahaan
Melatih kemampuan berpikir kritis memiliki banyak manfaat bagi perusahaan. Apalagi bagi perkembangan perusahaan dengan beragam tantangan yang dihadapi. Adapun beberapa manfaat melatih kemampuan berpikir kritis bagi perusahaan antara lain:
1. Memudahkan pemecahan masalah
Penerapan critical thinking di kantor mampu mempermudah seseorang dalam bekerja. Contohnya kemampuan berpikir kritis bisa memudahkan seseorang dalam melakukan observasi terhadap masalah. Dengan demikian, Anda dan perusahaan bisa mengantisipasi segala sesuatu kemungkinan yang terjadi.
2. Meningkatkan kreativitas karyawan
Critical thinking bisa meningkatkan kreativitas seseorang. Pasalnya, kemampuan berpikir kritis bisa mempermudah dalam menganalisis suatu hal. Dalam proses tersebut muncul adanya ide-ide baru yang turut mengembangkan kreativitas dari seseorang.
3. Melatih adaptasi dan cepat tanggap bagi karyawan
Perkembangan dunia kerja yang cepat diiringi dengan tantangan era VUCA membuat perusahaan harus berinvestasi pada sumberdaya manusia. Kompetensi seseorang dalam dunia kerja jadi aset untuk mengembangkan perusahaan lebih baik. Dengan melatih kemampuan berpikir kritis, tentunya keterampilan karyawan untuk beradaptasi dengan perkembangan zaman terus terasah. Oleh sebab itu, perusahaan akan memiliki strategi untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan terjadi.
Baca juga: Memahami Strategi Kepemimpinan dalam Bisnis di Era VUCA
4. Meningkatkan kinerja dan kepuasan terhadap pemimpin
Khusus bagi manajerial, kemampuan berpikir kritis ini dapat menunjang keterampilan pemimpin. Berpikir kritis melatih pemimpin untuk selalu tanggap dalam segala situasi yang dihadapi di perusahaan.
5. Membentuk tim yang solid
Melatih critical thinking sama halnya membangun kerjasama dan suasana diskusi di kantor. Akan ada momen bertukar pikiran dan pendapat terhadap permasalahan yang ada. Dengan begitu, hubungan antarkaryawan semakin erat dan solid.
6. Efisiensi waktu
Kemampuan berpikir kritis menguntungkan dari segi waktu. Pasalnya, cara berpikir kritis ini melatih karyawan untuk berpikir cepat dan tepat. Mereka mampu mengidentifikasi masalah dan menemukan solusi dengan tepat.
Jika ingin merencanakan bisnis dengan mumpuni, tak perlu khawatir. Kini RuangKerja telah memiliki pelatihan yang mendukung suksesnya pengembangan critical thinking di perusahaan Anda. Karena RuangKerja dilengkapi dengan fitur-fitur berikut:
Contoh Berpikir Kritis
Berikut contoh berpikir kritis dalam kehidupan sehari-hari yang sering dijumpai, antara lain:
1. Mampu berpikir secara prkatis dalam menghadapi permasalahan
Masalah silih berganti dan kerap ditemui dalam keseharian. Jika menemukan masalah, Anda akan berusaha berpikir menemukan cara untuk mengatasinya.
2. Mampu memprediksi kemungkinan risiko-risiko yang muncul
Orang berpikir kritis akan bisa memprediksi kemungkinan yang akan terjadi. Hal ini dilakukan setelah melakukan proses panjang berpikir kritis. Misalnya ketika mengambil sebuah keputusan, seseorang akan bisa memprediksi dampak apa yang akan terjadi dari sebuah keputusan tersebut.
3. Mempresentasikan sebuah gagasan
Melakukan presentasi adalah salah satu contoh berpikir kritis. Dalam presentasi tersebut seseorang akan menyampaikan materi atau gagasan di hadapan publik. Saat presentasi, seseorang akan diketahui proses berpikirnya, cara berkreasi, dan kepiawaian dalam berkomunikasi atau berbicara di depan umum.
4. Seorang profesional atau konsultan menganalisis data yang diperoleh kemudian dijadikan sebuah rekomendasi kebijakan.
Semua profesi memerlukan kemampuan berpikir kritis untuk menunjang proses bekerja. Misalnya dokter sebelum mengeluarkan diagnosis akan melakukan analisis yang didasrkan pada data-data seperti hasil lab, rekam medis, gejala yang dialami pasien, dan lain-lain.
- Rewards point, peserta dapat memperoleh poin yang dapat ditukarkan dengan hadiah sesuai keinginan perusahaan.
- Leaderboards, memicu peserta untuk menyelesaikan pelatihan dengan skor tinggi.
- Collaboration, setiap peserta dapat berkolaborasi dengan peserta lainnya melalui forum diskusi.
Berbagai perusahaan telah bergabung dengan RuangKerja, kini giliran Anda! Tunggu apalagi?
Referensi:
Patterson, Ransom. 2020. 7 Ways to Improve Your Critical Thinking Skills [online]. Link: https://collegeinfogeek.com/improve-critical-thinking-skills/ (Accessed: 2 Mei 2022)
Indeed Editorial Team. 2021. 6 Ways to Improve Critical Thinking at Work [online]. Link: https://www.indeed.com/career-advice/career-development/how-to-improve-critical-thinking (Accessed: 2 Mei 2022)
Marone, Mark. 2021. Critical Thinking: An Essential Skill for 2021 [online]. Link: https://trainingindustry.com/articles/leadership/critical-thinking-an-essential-skill-for-2021/ (Accessed: 2 Mei 2022)
Martins, Julia. 2021. How to build your critical thinking skills in 7 steps (with examples) [online]. Link: https://asana.com/resources/critical-thinking-skills (Accessed: 2 Mei 2022)
Bouygues. Helen Lee. 2019. 3 Simple Habits to Improve Your Critical Thinking [online]. Link:
https://hbr.org/2019/05/3-simple-habits-to-improve-your-critical-thinking (Accessed: 2 Mei 2022)