Pentingnya Membantu Karyawan dalam Mengelola Kecemasan
Artikel ini membahas tentang sepenting apa sih pengelolaan kecemasan itu? Apakah itu penting bagi karyawan? Jika iya, bagaimana caranya? Melalui artikel ini kita akan belajar bersama.
—
Beraktivitas dengan ritme yang cepat bukan hal baru di dunia kerja. Tak jarang aktivitas tersebut mengganggu kesehatan fisik maupun mental. Tekanan kerja yang menuntut sering kali dianggap beban bagi karyawan hingga akhirnya memicu stres hingga gangguan kecemasan (anxiety).
Pemicu stres atau kecemasan bisa muncul dari beragam hal, misalnya saja notifikasi handphone di WhatsApp Group kantor, deadline yang tak manusiawi, hingga tuntutan dari klien atau bos. Gangguan kecemasan turut berpengaruh pada perilaku karyawan dalam beraktivitas hingga akhirnya mengganggu produktivitas atau kinerja seseorang.
Kesadaran mental di lingkungan kerja kini semakin meningkat, terlebih pandemi Covid 19 menjadi titik balik bagi karyawan maupun perusahaan untuk lebih peduli dengan kondisi kesehatan mentalnya. Saat menemui rekan kerja yang mengalami kecemasan, ada dua faktor penting yang bisa membantu pemecahan solusinya, yakni dukungan sosial dan peran atasan dalam mengatasi situasi yang terjadi.
Dukungan sosial dalam lingkungan kerja bisa diciptakan dengan komunikasi terbuka antar karyawan. Ketika menghadapi situasi di bawah tekanan dan stres, rekan kerja mampu membantu menghadapi situasi yang dihadapi. Bantu rekan untuk menemukan coping mechanism-nya dan fokus pada apa yang bisa dikontrol. Misalnya fokus pada pemikiran rasional, belajar untuk berpikir dan fokus pada hal-hal baik yang terjadi setiap hari, dan berkonsentrasi pada tugas-tugas yang telah ditetapkan.
Sumber. Pexels.com
Baca juga: Strategi Pemimpin dalam Membangun Ketangguhan Karyawan
The Anxiety and Depression Association of America (ADAA) memiliki panduan untuk mengatasi kondisi kecemasan ketika bekerja di antaranya:
- Sadari perasaan dan kondisi yang sedang terjadi
Banyak karyawan mengira gejala sakit yang terasa merupakan sakit fisik hingga akhirnya meminta izin untuk pulang atau beristirahat sebentar. Padahal gejala tersebut bisa disebabkan karena tekanan kerja atau stres.
Gejala gangguan mental memang mirip dengan fisik, misalnya mual, muntah, badan terasa pegal, dan lain-lain. Sering kali karyawan merasa mengabaikan dan tidak mengakui adanya perasaan atau kondisi gangguan tersebut. Langkah pertama yang bisa dilakukan adalah menyadari bahwa kondisi kecemasan dan stres itu nyata.
“Gangguan kecemasan adalah kondisi medis yang nyata dan serius. Sama nyata dan seriusnya dengan gangguan fisik seperti penyakit jantung atau diabetes,” ungkap ADAA.
- Bekerja secara berdampingan dengan kecemasan
Setelah menyadari bahawa seseorang memiliki gangguan kecemasan di tempat kerja. Profesor Psikolog Klinis di University of Nevada, Steven Hayes mengenalkan konsep terapi perilaku cognivite behavioral therapy (CBT) yang dikenal dengan acceptance commitment therapy (ACT).
ACT merupakan bentuk terapi dimulai dengan penerimaan dan menyadari pikiran negatif atau kecemasan adalah sesuatu yang wajar dan tidak menghakimi.
Melakukan penyangkalan atau penolakan terhadap sensasi yang dirasakan justru menjadi psikopatologi atau penyakit. Prof Hayes menyarankan untuk mencoba menahan rasa takut dengan cara yang mengasihani diri sendiri.
ACT telah terbukti efektif dalam mengobati kecemasan dalam berbagai penelitian di beberapa bidang kesehatan mental dibandingkan CBT.
Baca juga: Beberapa Cara Memperkuat Hubungan HR dan L&D di Dunia Kerja Baru
- Ajak ngobrol rekan kerja
Psikolog dari University of Illinois, Dr. Denise Cummings mengungkapkan bahwa komunikasi terbuka memberikan dampak positif terhadap pencegahan gangguan kesehatan mental. Oleh sebab itu, coba ajak teman untuk mengobrol dan pastikan Anda mendengarkan ceritanya tanpa memberikan penghakiman atau menyudutkan kondisinya.
- Mencoba teknik relaksasi dengan latihan pernapasan
Bantu rekan kerja untuk rileksasi diri dengan beristirahat sejenak. Kemudian ajaklah untuk mengatur napas dengan teknik relaksasi. Ada banyak aplikasi yang bisa membantu karyawan untuk menenangkan gangguan kecemasannya.
Kecemasan bisa muncul dengan berbagai penyebab dan situasi. Oleh sebab itu, membekali pengetahuan soal kesehatan mental bisa menjadi awal untuk membantu penyitas gangguan kecemasan.
- Pelatihan untuk meningkatkan kesadaran Kesehatan mental
Peran atasan atau pemimpin juga diperlukan untuk mendukung dalam mengatasi masalah gangguan kesehatan mental. Pemimpin sebaiknya peka terhadap isu kesehatan mental dengan mempersiapkan pelatihan bersama tim human resource (HR) maupun learning and development (LD). Pelatihan bisa membantu karyawan untuk beradaptasi dengan perubahan.
Sesi pelatihan membantu meningkatkan kesadaran karyawan tentang pentingnya kesehatan mental. Pasalnya, stigma soal kesehatan mental masih dianggap sebelah mata. Pelatihan ini justru bisa membuat karyawan merasa aman untuk maju ke depan untuk meminta bantuan ketika mengalami gangguan kecemasan.
Ketika pandemi Covid 19 masih berlangsung, kegiatan pelatihan bisa dilakukan secara virtual atau tatap muka langsung dengan peserta terbatas. Ruangkerja memiliki beragam pelatihan menarik yang bisa dimanfaatkan untuk membangun ketangguhan psikologis karyawan.
Baca juga: Tips Membangun Growth Mindset antar Karyawan di Perusahaan
—
Ruangkerja menyediakan fitur-fitur yang dapat mendukung suksesnya pengembangan blended learning untuk pelatihan di perusahaan Anda. Karena ruangkerja dilengkapi dengan fitur-fitur sebagai berikut:
- Rewards point, peserta dapat memperoleh poin yang dapat ditukarkan dengan hadiah sesuai keinginan perusahaan.
- Leaderboards, memicu peserta untuk menyelesaikan pelatihan dengan skor tinggi.
- Collaboration, setiap peserta dapat berkolaborasi dengan peserta lainnya melalui forum diskusi.
Berbagai perusahaan telah bergabung dengan ruangkerja, kini giliran Anda!
Sumber:
Elton, Chester. Gostick, Adrian. 2021. Helping Employees Manage Anxiety [online]. Link:https://trainingindustry.com/articles/leadership/helping-employees-manage-anxiety/ (Accessed: 26 August 2021).
Sandolu, Ana. 2017. Five things to remember when you’re dealing with work anxiety [online]. Link:
https://www.medicalnewstoday.com/articles/319969 (Accessed: 24 August 2021).
Seery, Mark D, etc. 2010. Whatever does not kill us: cumulative lifetime adversity, vulnerability, and resilience [online]. Link: https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/20939649/ (Accessed: 23 August 2021).