Pentingnya Membuat Lingkungan Kerja Aman secara Psikologis
Artikel ini membahas mengenai keamanan psikologis di lingkungan kerja.
—
Berada dalam lingkungan kerja menuntut Anda untuk menjadi individu yang inovatif dan solutif. Meskipun ini berdampak baik bagi perusahaan atau diri sendiri, ternyata hal ini tidak luput dari risiko. Risiko ini akan terjadi jika dalam lingkungan kerja Anda terdapat: fear dan internal competition. Kedua hal tersebut tidak hanya menghambat perkembangan diri, tapi juga kemajuan perusahaan.
Misalnya ketika Anda sedang rapat pimpinan, kemudian diminta untuk mengemukakan pendapat terkait kebijakan baru. Mungkin banyak sekali yang ingin Anda sampaikan, tetapi pada akhirnya tidak ada yang diucapkan. Karena takut apa yang ingin Anda katakan bertentangan dengan kebijakan pimpinan.
Atau bahkan tempat kerja Anda menggunakan management by fear. Perusahaan yang memotivasi para pekerjanya untuk bekerja lebih giat dengan ancaman. Misalnya berupa gaji yang tidak sepadan, turun jabatan atau bahkan dirumahkan.
Internal competition juga berisiko untuk membahayakan keselamatan psikologis pekerja. Hal ini akan terjadi jika di suatu perusahaan terdapat lingkungan kerja yang tidak sehat.
Misalnya perusahaan di cabang A mendapatkan keuntungan yang besar. Kemudian pimpinan perusahaan meminta manager cabang A untuk membagikan strategi yang diterapkan kepada cabang-cabang lain. Tapi karena kompetisi internal, manager cabang A tidak memberikan strategi yang sebenarnya kepada cabang lain.
Menimbang kejadian ini, pada tahun 2012 Google berinisiatif dengan membuat Project Aristotle. Project ini mencari tahu bagaimana cara membangun tim yang sempurna dalam sebuah perusahaan. Langkah yang dilakukan adalah mengandalkan data dari berbagai macam sumber.
Hasil Project Aristotle menemukan bahwa psychological safety menduduki peringkat pertama dalam hal yang menunjang kesuksesan tim.
Konsep keamanan psikologis sebenarnya bukanlah hal yang baru. Konsep ini sudah muncul sejak tahun 1960-an dan mulai populer sekitar 30 tahun kemudian. Seorang profesor Harvard, Amy Edmondson menyebutkan bahwa, keamanan psikologis adalah seseorang tidak akan dihukum atau dipermalukan jika bertanya, berpendapat, khawatir atau melakukan kesalahan.
Profesor Edmondson dan Google menemukan bahwa tim yang paling sering melakukan kesalahan ternyata lebih sukses dalam mencapai tujuan mereka dibanding tim yang tidak melakukan banyak kesalahan. Hal ini dikarenakan ketika tim merasa nyaman dalam mengambil risiko, banyak inovasi yang akan dikemukakan.
Mungkin Anda pernah berada dalam sebuah rapat kerja, tapi tidak seorangpun yang memberikan pendapatnya, dan hanya mengikuti arahan pemimpinnya saja. Hal ini tidaklah sehat, karena semestinya tim yang kuat harus memiliki berbagai macam ide, menguatkan rencana-rencana yang akan dilakukan, turut membantu memecahkan masalah, juga saling memberikan dukungan satu sama lain.
Meskipun pimpinan memiliki rencana yang sudah disusun dengan baik, tim sudah seharusnya memiliki keberanian untuk berpikir kritis dan memberikan masukan. Sehingga, ketika keluar dari ruang rapat, tim di dalam perusahaan sudah memiliki persiapan yang matang untuk mengeksekusi strategi mereka.
Terdapat beberapa tips yang dapat membuat keamanan psikologis dalam lingkungan kerja yang dapat dilakukan:
Baca juga: Bias di Tempat Kerja dan Cara Mengatasinya
1. Memberi Contoh
Untuk memulai sebuah gerakan, salah satu cara terbaik untuk mengajak orang lain mengikuti gerakan tersebut adalah dengan memberi contoh, terutama jika dilakukan oleh orang yang memiliki jabatan. Sehingga, tim dapat mengikuti. Misalnya dengan melakukan hal-hal di bawah ini:
- Menanyakan feedback kepada forum
- Mengakui kesalahan yang dilakukan
- Terbuka terhadap pendapat yang berbeda
- Jadilah orang yang mudah untuk didekati dan berikan dorongan untuk memberikan pertanyaan dalam laporan
2. Memberikan Dorongan untuk Mendengarkan secara Aktif
Hal ini merupakan poin penting untuk memberikan kepastian kepada orang lain agar mereka merasa bernilai dan merasa dibutuhkan dalam kerja sama tim. Dalam hal ini, berikut hal yang dapat dilakukan:
- Mematikan telepon ketika memasuki ruang rapat
- Tunjukkan ekspresi memahami dengan mengulangi apa yang sudah disampaikan
- Ajak orang lain untuk memberikan pertanyaan
- Jika terdapat beberapa orang dalam rapat tidak banyak berbicara, sering tanyakan pendapat mereka
3. Membuat Lingkungan yang Aman
Salah satu kunci utama dalam membuat lingkungan kerja yang memberikan keamanan psikologis adalah dengan membuat lingkungan kerja yang membuat orang nyaman untuk beropini tanpa takut dihakimi. Untuk membuat lingkungan kerja yang aman ini, dapat dilakukan dengan membuat beberapa peraturan dasar ketika berinteraksi satu sama lain. Berikut bisa dijadikan sebagai contoh peraturan:
- Tidak saling menyela satu sama lain
- Seluruh ide diterima dan tidak akan dihakimi
- Tidak boleh saling menyalahkan
- Ide out of the box akan didengarkan secara terbuka
4. Mengembangkan Pola Pikir Terbuka
Agar terlepas dari sifat yang menghakimi dan menguatkan hubungan antar anggota dalam tim, penting untuk memiliki pola pikir yang terbuka. Ketika terjadi sesuatu hal, kita jarang melihat dari sudut pandang orang lain, tapi dengan mencoba melihat dari berbagai sudut pandang, akan membuka perspektif kita. Berikut hal-hal yang dapat dilakukan untuk mengembangkan pola pikir terbuka dalam lingkungan kerja:
- Ajak seluruh anggota tim untuk berbagi feedback kepada satu sama lain.
- Bantu anggota tim belajar bagaimana caranya menanggapi masukan orang lain.
- Daripada mengkritik, ajak anggota tim untuk melihat feedback sebagai jalan untuk menguatkan dan membangun ide dan proses yang mereka berikan.
Berbicara mengenai dunia kerja, para pekerja dituntut untuk menjadi pribadi yang inovatif dan solutif. Juga diharuskan untuk saling bertukar informasi dan ide dengan tim atau anggota divisi lain, agar visi perusahaan dapat berhasil dilakukan. Oleh sebab itu, dengan memiliki lingkungan kerja yang aman secara psikologis akan melancarkan strategi untuk mencapai tujuan perusahaan.
Referensi:
Impraise. ND. ‘What is psychological safety and why is it the key to great teamwork?’ [online]. Link: https://www.impraise.com/blog/what-is-psychological-safety-and-why-is-it-the-key-to-great-teamwork (accessed: 16 June 2021).
Arifin, Syamsul. 2020. ‘Psychological Safety (Perspektif Prof Amy C Edmondson)’ [online]. Link: http://www.syamsularifin.org/2020/10/psychological-safety-perspektif-prof.html (accessed: 16 June 2021).
Julian. 2020. ‘Psychological Safety’ [online]. Link: https://karyakarsa.com/trustedadvisor/psychological-safety (accessed: 16 June 2021)
Redaksi. 2019. ‘Pemimpin Wajib Tahu Konsep “Psychological Safety”, Apa Itu?’ [online]. Link: http://shiftindonesia.com/pemimpin-wajib-tahu-konsep-psychological-safety-apa-itu/ (accessed: 15 June 2021)
Jones, Andre. 2021. ‘Including and Empowering: The Importance of Psychological Safety in the Workplace’ [online]. Link: https://trainingindustry.com/articles/diversity-equity-and-inclusion/including-and-empowering-the-importance-of-psychological-safety-in-the-workplace/ (accessed: 15 June 2021)